Sabuk Merah Putus Lagi, BPJN NTT Tangani Darurat

oleh

Atambua, obornusantara.com-Jalan Sabuk Merah yang menghubungkan Kabupaten Malaka dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur hingga kini masih terus mengalami longsor. Longsor yang terjadi disejumlah titik ini mengancam arus lintas barang dan jasa dari dan ke sejumlah Desa di wilayah Perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
“hingga saat ini di wilayah Perbatasan terutama di Jalan Sabuk merah ruas Haliwen, laktutus hingga Motamasin masih terjadi hujan yang mengakibatkan adanya longsor di laktutus-Motamasin di kilo meter 174 dengan jenis kerusakan adanya patahan pada badan jalan sepanjang 60 meter dengan kedalaman 80 centi meter hingga satu meter”.ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan sabuk merah Perbatasan Zulkifli Hasan belum lama ini pada Selasa, (04/07/2023).
Dikatakan, saat ini penanganan darurat yang dilakukan adalah melakukan inventarisasi terhadap semua kerusakan dan pemasangan rambu lalu lintas di seluruh titik yang mengalami kerusakan.
“penanganan darurat yang kita lakukan adalah menimbun Kembali patahan yang terjadi dan normalisasi cros drain sehingga lalu litas di jalur tersebut minimal fungsional sambil menunggu penanganan selanjutnya”.
Dijelaskan, sebelumnya pada beberapa titik juga telah terjadi longsor sejak bulan januari hingga kini dengan jumlah titik longsor telah mencapai puluhan titik dengan tingkat kerusakan yang hampir sama yakni longsor hingga badan jalan patah.
“di ruas jalan ini sudah ada longsor sejak awal tahun dan masih samapi sekarang karena di daerah ini masih terus terjadi hujan yang mengakibatkan longsor baru di sejumlah titik”.jelasnya.
Menurutnya, penanganan darurat dapat dilakukan dengan target jalur tersebut dapat fungsional sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan akibat lumpuhnya jalur tersebut.(wr/red)