Harmoni Klaim Takkan Ada Diskriminasi Dalam Implementasi Program

oleh

Kupang Timur,obor-nusantara.com
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Hendrik Paut dan Aljeri Monas menampik adanya isu politik balas budi dan politik keluarga jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kupang periode 2018-2023.

Pernyataan ini ditegaskan oleh pasangan calon Bupati Kupang dan Wakil Bupati Kupang yang dikenal dengan Paket Harmoni saat tatap muka bersama warga Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu (14/3).

Salah satu warga Kelurahan Tuatuka yang juga kebetulan berprofesi sebagai guru honor mempertanyakan kebijakan perekrutan tenaga program GGMD atau Gerakan Guru Masuk Desa. Ia juga mempertanyakan politik pilih kasih saat perekrutan tenaga GGMD.

“Jangan sampai, saat Bapa mereka memimpin, kami tidak direkrut menjadi honor yang dibiayai dari APBD Kabupaten Kupang dengan program GGMD tersebut,” ujar Susana yang hadir bersama puluhan warga Kelurahan Tuatuka.

Menanggapi hal ini, calon Bupati Kupang Hendrik Paut menegaskan bahwa Gerakan Guru Masuk Desa atau GGMD adalah program yang melibatkan semua guru maupun calon guru di Kabupaten Kupang.

Menurutnya, tidak ada diskriminasi apalagi pilih kasih dalam implementasi program GGMD. “Kami hadir untuk masyarakat Kabupaten Kupang. Karena itu, jika Tuhan berkenan kita menangkan Paket Harmoni, maka Gerakan Guru Masuk Desa, tidak kenal keluarga. Kami tidak akan melakukan diskriminasi. Semua orang pasti mendapatkan hak yang sama,” tegas calon Bupati Kupang, Hendrik Paut.

Sementara itu, calon Wakil Bupati Kupang, Aljeri Essau Monas menambahkan, selain GGMD, Paket Harmoni juga mengusung program Emas Hijau, penguatan Bumdes, serta penataan birokrasi.

“Melalui program Emas Hijau, kita mau pastikan bahwa uang ada di masyarkat. Kalau selama ini uangnya di Kabupaten, sekarang uang itu ada di Desa. Kita siapkan pendamping tinggal bapa mama punya usulan masuk, maka siap untuk dipenuhi. Contohnya persediaan pupuk yang kurang, maka Emas Hijau bisa menjawab persoalan ini,” jelas politisi putra terbaik Amarasi yang biasa disapa Jerry Monas ini.

Mendengar gagasan cerdas dari Paket Harmoni, Ama Kale, warga Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, mengungkapkan, pihaknya memang mengalami kesulitan terutama terkait persediaan pupuk saat musim tanam berlangsung.

“Kami setiap tahun seperti ini. Kadang kita sudah panen baru pupuk sampe. Tapi kalau ada program Emas Hijau, maka kami yakin persoalan yang kami hadapi pasti bisa teratasi. Dan kami yakin bahwa Paket Harmoni bisa merealisasikan janji program Emas Hijau,” jelas dia.

Pantauan media, kampanye terbatas Paket Harmoni di Kelurahan Tuatuka menghadirkan lebih dari ratusan masyarakat dan berlangsung lebih dari 2 jam. (Kenzo/Tim)