Atasi Banjir  Benenain, Butuh Bantuan Pemerintah Pusat

oleh
Ka BWS-NT2 saat memberikan keterangan pers

Kupang, obornusantara.id- Penanganan banjir sungai benanain di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibutuhkan adanya bantuan Pemerintah Pusat  untuk pembangunan tanggul penahan air sepanjang 3,4 kilometer yang selama ini menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat di 4 desa saat musim hujan tiba.

Berdasarkan data kerusakan akibat bencana banjir sungai benanain yang merendam sejumlah Desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka yang disampaikan kepada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Dua (BWS-NT2) Kupang, terdapat sejumlah sarana dan prasarana pemerintah termasuk lahan persawahan milik masyarakat di daerah tersebut rusak diterjang banjir.

Dalam data tersebut disebutkan, terdapat lebih dari seribu hektar lahan persawahan milik petani terendam banjir dan puluhan hektar lahan jagung juga ikut terendam banjir akibat luapan sungai benanain pada awal bulan maret lalu.

Dalam surat yang ditanda tangani oleh PLT Kepala Dinas PUPR Kabupaten  Malaka yang disampaikan kepada Pemerintah Pusat itu juga disebutkan adanya korban materil seperti hewan milik warga yang hilang tersapu banjir.

Untuk menangani luapan sungai benanain yang mengakibatkan rusaknya sarana pertanian dan lahan persawahan milik  warga tersebut dibutuhkan adanya bantuan pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai NT-2 Kupang.

Menanggapi permintaan dari Pemerintah Kabupaten Malaka tersebut, Kepala BWS-NT2 Kupang, Fernando Rajagukguk mengatakan, untuk menangani tanggul sungai benanain secara permanen masih dibutuhkan waktu yang lama.

Karena itu untuk saat ini pihaknya hanya bisa menangani masalah banjir di sungai benanain melalui dana Operasional pemeliharaan (OP) Balai.

“kita hanya bisa tangani melalui dana OP saja karena untuk tangani tanggul itu membutuhkan dana yang cukup besar dan juga melalui proses yang lama, harus usul juga karena ini bencana hanya bisa lewat dana OP saja.” Ungkap Fernando yang ditemui pada rabu, 27/03/2024.

Dijelaskan, dari hasil investigasi tim Balai Sungai dilapangan telah diperoleh data kerusakan akibat bencana banjir sungai benanain di Kabupaten Malaka.

“saat terjadi bencana tim dari Balai Sungai sudah kita terjunkan ke lapangan untuk melihat langsung  kondisi dan situasi lapangan untuk penanganan darurat dan permanen nanti”.jelas Kepala Balai.(wr/red)