Jika Beroperasi, Bendungan Temef Dipastikan Suplay Air Baku dan Air Irigasi Untuk  2 Kabupaten

oleh
Foto: Presiden Jokowi dan Dirjen SDA PUPR saat melihat Langusng kondisi Bendungan temef

TTS, Temef, obornusantara.id-Bendungan Temef dipastikan akan mampu menyuplai air irigasi untuk mengairi lahan seluas 4.500 ha dan pat memnuhi kebutuhan air bersih bagai ribuan warga di dua Kabupaten amsing-masing Kabupaten Timor Temgah Selatan (TTS) dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk mefungsikan Bendungan Temef di Desa Oenino, Kecamatan Oenino Kabupaten TTS, Direktorat Jendera Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun fasilitas air bersih dan jaringan irigasi di lokasi bendungan temef untuk melayani masyarakat yang ada di kedua Kabupaten yang selama ini masih kekurangan air baku dan air irigasi.

“selama ini masyarakat hanya bisa menanam 2 kali dalam setahun tetapi dengan digangunnya bendungan temef ini panen nanti bukan lagi dua kali melainkan 3 kali atau dua kali plus dengan peningkatan 25 persen”,kata Dirjen SDA Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia yang ditemui usai mengikuti peresmian Bendungan temef oleh Presiden Jokowi  di bendungan Temef pada Rabu 03 oktober 2024.

Dikatakan, bendungan Temef yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo akan menyediakan air baku dengan kapasitas 131 liter per detik dan air irigasi untuk lahan seluar 4.500 ha.

“Bendungan Temef direncanakan menyediakan air baku untuk masyarakat di dua Kabupaten yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara, Manfaat langsung lainnya adalah pengendalian banjir. Kalau untuk irigasi, sudah ada saluran eksisting yang sudah fungsional, ada irigasi potensial dan pasti akan kita lanjutkan. Kita perlu optimalkan fungsi bendungannya,” jelas Dirjen Bob.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Fernando Rajagukguk menjelaskan, Bendungan Temef ini merupakan bendungan terbesar yang telah dibangun di Provinsi NTT. Sehingga, diharapkan keberadaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Ke depannya, harapan kami Bendungan Temef dapat dimanfaatkan secara optimal, terutama untuk peningkatan produktivitas pertanian, dan suplai air baku bagi masyarakat. Dan juga dapat mengendalikan genangan banjir yang juga kerap terjadi,” harap Fernando.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa di NTT saat ini sudah ada empat bendungan yang sudah selesai dibangun  pada kurun 2015-2024 yang berfungsi untuk mengatasi kekeringan di NTT.

Empat bendungan itu antara lain, bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka dan Temef yang baru diresmikan.

Kemudian pada tahun berikutnya, masih ada dua bendungan lagi yang akan diselesaikan oleh Kementerian PUPR, yaitu Bendungan Manikin dan Bendungan Lambo di Mbay, Kabupaten Nagekeo.

“Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikannya, mudah-mudahan bisa tahun depan,” ujar Dirjen Bob.

Bendungan Temef dibangun selama tujuh tahun mulai tahun 2017 hingga 2024. Dengan luas genangan 299 ha, Bendungan Temef bisa menampung air 45 juta meter kubik.

Menurut Presiden Jokowi, setelah Bendungan Temef selesai dibangun, maka airnya akan segera terisi dan diperkirakan mencapai 100 persen pada Januari 2025.

“Jadi Pak Bupati manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat kita di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitarnya,” pesan Presiden Jokowi.(wr/tvrinews.com)